Yogyakarta – Program Studi Manajemen Program Magister UPN "Veteran" Yogyakarta memulai Semester Gasal 2024/2025 dengan mengadakan kuliah umum bertajuk "Membangun Budaya Kesadaran Risiko dan Manajemen Risiko Terintegrasi" pada Sabtu, 14 September 2024. Kuliah umum ini dihadiri 55 mahasiswa baru yang mendapat wawasan langsung dari Presiden Direktur Bursa Berjangka Jakarta, Stepanus Paulus Lumintang.

Dalam sesi Executive Talk, Lumintang menekankan pentingnya manajemen risiko dalam menghadapi ketidakpastian bisnis di era yang serba cepat dan kompetitif. "Dengan manajemen risiko yang tepat, perusahaan dapat lebih siap mengantisipasi fluktuasi pasar dan menjaga kelangsungan bisnis mereka," ujar Lumintang. Ia juga memaparkan empat manfaat utama perdagangan berjangka, termasuk lindung nilai terhadap fluktuasi harga dan sebagai alternatif investasi yang menjanjikan.

Perdagangan berjangka sendiri kini semakin relevan di Indonesia, terutama dengan pertumbuhan pasar komoditas dan instrumen keuangan yang lebih terorganisir. Salah satu mitra UPN "Veteran" Yogyakarta di bidang ini adalah PT Kontak Perkasa Future Yogyakarta, yang memiliki peran penting dalam memajukan perdagangan berjangka komoditas di Tanah Air.

Ketua Jurusan Manajemen, Dr. Titik Kusmantini, SE, MSi, menjelaskan bahwa tema ini dipilih karena kesadaran risiko merupakan kunci bagi keberhasilan bisnis di masa depan. "Kami mempersiapkan lulusan kami tidak hanya untuk menjadi inovator, tetapi juga pebisnis yang tangguh dalam menghadapi risiko," ujar Dr. Titik. Menurutnya, kuliah umum ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang universitas dalam menciptakan wirausaha yang siap bersaing secara global.

Selain itu, acara ini merupakan pembuka dari rangkaian kuliah umum yang akan dilanjutkan pekan depan dengan orasi dari Prof. Dr. Fauzillah Saleh, akademisi dari Universitas Sultan Zainal Abidin, Malaysia. Topik yang akan dibahas mencakup manajemen risiko berbasis syariah, yang kini semakin populer di dunia bisnis global.

Dengan diadakannya kuliah umum ini, UPN "Veteran" Yogyakarta berharap para mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep manajemen risiko yang mereka pelajari, baik dalam studi mereka maupun saat memasuki dunia kerja. Pemahaman yang kuat tentang risiko diyakini akan membantu mereka menjadi wirausaha dan pemimpin bisnis yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.